Selasa, 01 April 2014

Sang "Pesimis" Optimistik


malam itu, 

seperti halnya malam yang lalu

aku di jalanan bersama motorku

diantara pepohonan, dan semilir kesunyian malam itu

ku sadari aku telah durhaka pada diriku...


malam itu,

gelapnya pun sama dengan malam-malam yang lain

aspal, batu, tiang, dan lampunya pun tetap sama seperti jalan yg lain

namun aku, telah menjadi pribadi yg lain...


malam itu,

kusadari sesuatu hal yg ironis

bahwa aku telah hidup dalam dunia yang optimis

namun selama ini aku memilih pesimis

yang dengan bodohnya aku tidak menyadarinya...

 

kata orang, 

pesimis itu bukan takdir

pesimis itu bukan pilihan

pesimis itu bukan kemauan.

 

sepert halnya,

tukang parkir itu, 

petugas jaga disitu,

pedagang bakso itu 

kasir, dan manusia lainnya

 

semuanya punya tujuan.

semuanya punya keinginan

semua melakukan perjuangan

dan semua memiliki harapan...


namun aku?

akulah si beruntung,

akulah si bejo

akulah si lucky man...

 

karena aku salah satu manusia pesimis

yang hidup dan terlahir di dunia optimis

yg tersudut untuk terus optimis

dan berharap bahwa harapan itu harus dijalani secara optimis


jujur aku tak ingin menjadi pesimis,

aku tak mampu menjadi apapun dengan pesimis

dan aku perlu menjadi seseorang yang optimis

sehingga aku memilih menjadi si "pesimis" yg optimistis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar