Minggu, 10 Januari 2016

Sesederhana Bahagia

Sesederhana
Bangun di pagi hari
Bersua bertatap dengan langit
Bersapa hangat dengan mentari

Ditemani secangkir kopi
Senda gurau kawan
Serta canda tawa

Berisi senyuman
Kenangan
Tawa
Itulah kebahagian ku yang fana

Sefana
Pagi yang menjadi siang
Lalu siang menjadi malam
Langit yang tak berbatas
Berisi bintang tanda keagunganNya
Mentari yang hilang ditelan malam

Sesingkat
Kopi yang kuteguk pagi ini
Senda gurau yang berlalu kemudian
Canda tawa yang hilang ditelan diam

Wahai kawan
Tak selamanya kita bersama
Karena akan tiba waktunya
Ketika waktu pula memisahkan kita

Wahai kawan
Kita telah tiba dipersimpangan jalan
Antara masa indah dan masa depan
Mana yang akan kau jalankan?

Wahai kawan
Mungkin senyumku tak lagi di sisimu
Mungkin candaku tak lagi di hadapmu
Bahkan tawaku tak lagi kau dengar

Tapi yakinlah
Kau akan menemukan senyum,
canda,
tawa yang lain
Yang akan mengisi harimu
Layakny diriku ini

Tak perlu takut!
Kau tak benar-benar kehilangan ku
Aku masih ada disini
Disudut ruang kenangan
Abadi dalam kefanaan hati dan pikiranmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar