Sabtu, 28 Juli 2012

TDR

mentari bersinar, menerangi sang bumi pertiwi
kicauan burung beriringan bersama,
yg memecah kehampaan ketenangan pagi ini
begitu tenang tanpa ada kawan,
hanya...
sendiri bersama pikiran yg kosong

dan tak terasa...

cahaya mentaripun mulai menampakkan keangkuhannya
menerobos celah dedaunan yg rindang
kicauan burung-burung pun muali menghilang
iya!
menghilang entah kemana?

dan tak terasa pula...

semua bayangmu pun muncul
satu per satu memenuhi pikiran kosongku
beriring dengan segala kenangan akan dirimu

sungguh tak terbayangkan kau begitu berarti
sungguh tak terelakkan ku terus mengejar sosokmu dalam orang lain
mungkin kutak pernah benar-benar menyukai orang lain
mungkin ku hanya berharap orang lain penggantimu, benar-benar sepertimu

apakah aku bodoh,
dengan terus berada dalam bayang-bayangmu?
apakah aku tolol,
dengan mengharap terus orang sepertimu?

iya aku bodoh!
iya aku tolol!
lalu apa?
apa yg bisa kuperbuat?

karena inilah aku,
yg terus berada dalam bayang-bayangmu
karena inilah aku,
yg terus mengharapkanmu

wahai kawanku, 
kubukan siapa-siapa buatmu!
selain teman yg bersembunyi di balik topeng persahabatn

kawanku, maafkan aku...
atas semua kebodohan atas namamu

jikalau kau memang jodohku,
ku yakin kita akan dipertemukan dengan indah pada waktunya.
jikalau suatu saat kan bersatu,
kuharap itu dalam ikatan cinta hakiki pada akhirnya
.

teuntuk  siapapun,
dari
yg terluka hatinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar