mentari bersinar, menerangi sang bumi pertiwi
kicauan burung beriringan bersama,
yg memecah kehampaan ketenangan pagi ini
begitu tenang tanpa ada kawan,
hanya...
sendiri bersama pikiran yg kosong
dan tak terasa...
cahaya mentaripun mulai menampakkan keangkuhannya
menerobos celah dedaunan yg rindang
kicauan burung-burung pun muali menghilang
iya!
menghilang entah kemana?
dan tak terasa pula...
semua bayangmu pun muncul
satu per satu memenuhi pikiran kosongku
beriring dengan segala kenangan akan dirimu
sungguh tak terbayangkan kau begitu berarti
sungguh tak terelakkan ku terus mengejar sosokmu dalam orang lain
mungkin kutak pernah benar-benar menyukai orang lain
mungkin ku hanya berharap orang lain penggantimu, benar-benar sepertimu
apakah aku bodoh,
dengan terus berada dalam bayang-bayangmu?
apakah aku tolol,
dengan mengharap terus orang sepertimu?
iya aku bodoh!
iya aku tolol!
lalu apa?
apa yg bisa kuperbuat?
karena inilah aku,
yg terus berada dalam bayang-bayangmu
karena inilah aku,
yg terus mengharapkanmu
wahai kawanku,
kubukan siapa-siapa buatmu!
selain teman yg bersembunyi di balik topeng persahabatn
kawanku, maafkan aku...
atas semua kebodohan atas namamu
jikalau kau memang jodohku,
ku yakin kita akan dipertemukan dengan indah pada waktunya.
jikalau suatu saat kan bersatu,
kuharap itu dalam ikatan cinta hakiki pada akhirnya
.teuntuk siapapun,
dari
yg terluka hatinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar