kompas kecil dalam saku
yg tak lagi menunjuk ke selatan atau utara
tak lagi lurus menuju yg satu, tak menentu
berputar, tak terelakan bersama arus
rusak, bersama perjalanan dan waktu
kompas kecil tak tergantikan karena cuma satu,
walau rusak tak mungkin beli baru
karena layaknya batu pondasi bangunan
bersama diri ini, ia terlanjur bersatu
diri ini yang pernah terbang melayang tinggi
kemudian jatuh hingga hampir mati
dan berusaha bangkit lagi
dan jatuh lagi
diri ini yg pernah punya cita, cinta, dan lainnya
yg pernah mengalami duka dan suka bersamanya
yg pernah sakit kemudian sembuh dan berjuang lagi untuknya
walau mugkin telah hilang arah layaknya kompas kecil dalam saku tadi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar