Senin, 21 April 2025

Awan Mendung

Awan mendung sebelum hujan
membawa abu kenangan
tentang kisah yg terlupakan
tentang rasa yg tak tersimpan 
kemudian terlupakan

Awan mendung sebelum pulang
menutup terik matahari siang
membawa sedikit kesejukan
ditengah panas hari yang gersang

awan pun menghilang berganti hujan
membawa larut sedih dan kenangan
membasuh wajah yg letih kelelahan
tersenyum dan tertawa penuh kepalsuan

Tiada awan mendung, setelah hujan
hanya ada terik matahari yg terang
akankah ia mau berkawan?
atau hanya angkuh di atas sana
menyinari dalam kemegahan... 

mengawan mendung, pasca terik siang
akankah ia akan datang lagi, kawan?
sekedar menawarkan ketulusan 
atau hanya mengobral kepalsuan

Batang Korek

Kayu kecil berkepala coklat

Berkelompok dalam kotak kertas sederhana

Berbaris rapi dalam ruang gelap sepi

Menanti dinyalakan


Batang pendek, lemah tak berdaya

Kau nyalakan memerangi gelap malam


Batang pendek lemah, sederhana

Kau nyalakan tuk memulai sebuah kenikmatan


Batang lemah mudah patah

Bisa membuat perkara, tatkala berjumpa kawan yg marah


Kadang hilang, tak dipedulikan

Kadang basah tak digunakan

Kadang hanya tersimpan

Dalam kantong, terlupakan


Inilah sebagian kisahnya

Yang dijalani, hilang, tersimpan dan terlupakan





Selasa, 01 April 2025

Tak Pernah Ada

Tak pernah ada kita

Hanya kamu dan saya

Tak pernah ada cinta

Hanya aku yg pernah mengharapmu apa adanya


Tak pernah ada kita

Hanya ada kamu dan dia

Yg begitu cocok kata mereka

Dan aku mengiyakannya dalam luka


Tak pernah ada rindu

Hanya ada candu

Yg merengkuh relung kalbu

Menyayat hati, membuat lesu


Tak pernah ada perayaan

Hanya ada palsu diantara 

Tersenyum, tertawa bahagia 

Diatas rasa yg tak terucapkan


Tak pernah ada kamu

Hanya aku dan imajiku

Tak pernah ada aku

Hanya kamu disitu

dan dia yg membahagiakanmu


Tak pernah ada luka

Hanya dirimu apa adanya

Menjalani hari dengan nya

Dan aku yg pura2 tersenyum bahagia

01.31 am (insomnia)

Menunggu pagi

Terjaga kembali

Meratapi hati yg tak kembali


Larut pikirku

Tentang masa 

Yang tak mungkin kembali


Larut rasaku 

tentang putus asa

Yang menyelimuti hati


Menunggu surya

Membuka hari yg cerah

Menyambut jiwa yg resah


Menjawab luka

Menangis karena duka

Menertawai karena pernah suka


Menanti siang

Melupakan yg hilang

Menggapai yg kurang

Meratapi yg tak kunjung datang


Menjelang sore 

Semakin merah

Menahan amarah

Memuncah, memanaskan darah


Menggapai malam

Menutup hari yg terang

Dengan Gelap dan sepi yg datang

kemudian menunggu pagi pun kembali berulang

Senin, 24 Maret 2025

Ratu Yang Hilang

luka perih

tak berdarah

yg membuatku lelah, 

hilang arah


berputar kembali memori

tentang dia yg tak bisa memberi

namun hanya perih

sambil bernyanyi tentang hati


layaknya peliharaan yg meminta pakan

di pagi hari

namun siang nya ia lupa siapa tuannya

itulah dirimu disana..


ingin rasanya kunyanyikan semua

kata tak bijaksana yg menyesakkan dada

bergemuruh seperti geledek di kala menjelang hujan

larut bersama air dari awan mendung td siang


kaulaha ratu yg kutahu ada dalam hidupku,

membantu ketika kau mau 

bersama ketika kau butuh

dan hilang sekejap mata meninggalkan ku...

Rabu, 05 Maret 2025

Api Unggun

 Api unggun yg menyala di tengah hutan 

mengiringi petualang dalam peristirahatan perjalanan panjang

menyempurnakan perjalanan dengan pertukaran lelah dengan tenang

melegakankan hati yg risau dan kalut akan perkara dunia yang memuakkan

menenangkan jiwa yg takut tatkala benderang berubah menjadi gelap malam


seiring nyalanya api, pecahlah pesan yg tak tersampaikan selama ini

mengenai hati yg pernah sakit dan terluka kemudian nyaris mati

mengenai rasa yg tak tersampaikan sampai mengiris hati

tentang cinta, benci, rindu yang tak pernah terucap lisan ini

dan hanya disimpan dalam hati.... iya hanya dalam hati....


Diantara hutan dan api ini, 

lagu lama yang terdengar lagi...

iringan sanyup jangkring bernyanyi,

kayu yg mulai habis terbakar api

mata yg kembali tak kuat menahan tangis ini.....


di tepi api unggun yg menyala ini aku kembali

aku di sini kembali meski dia tidak ada lagi di sisi

kembali meski sadar dia yang pergi mungkin takkan datang lagi

kembali pada kondisi hati yg teriris sakit, dan kemudian nyaris mati

mati rasa yg mungkin akan sembuh, kemudian pergi dan kembali lagi


akankah semua siklus ini akan berakhir? ahhh tak tahu lagi...

biarlah, biarlah, biarkan saja.

setidaknya akan aku nikmati apa adanya...

kalau emang masih ada yg tersisa...

apapun itu baik kayu, api, abu, dan lainnya...

Rabu, 26 Februari 2025

Kompas Kecil

kompas kecil dalam saku

yg tak lagi menunjuk ke selatan atau utara

tak lagi lurus menuju yg satu, tak menentu

berputar, tak terelakan bersama arus

rusak, bersama perjalanan dan waktu


kompas kecil tak tergantikan karena cuma satu,

walau rusak tak mungkin beli baru

karena layaknya batu pondasi bangunan

bersama diri ini, ia terlanjur bersatu 


diri ini yang pernah terbang melayang tinggi

kemudian jatuh hingga hampir mati

dan berusaha bangkit lagi

dan jatuh lagi


diri ini yg pernah punya cita, cinta, dan lainnya

yg pernah mengalami duka dan suka bersamanya

yg pernah sakit kemudian sembuh dan berjuang lagi untuknya

walau mugkin telah hilang arah layaknya kompas kecil dalam saku tadi....

Rabu, 19 Februari 2025

(kucintai (dia) (se((penuh) (hati))))

 kucintai dia dengan sepenuh hati

layaknya matahari yg terus menyinari bumi,

layaknya padi yg terus tumbuh untuk dimasak jadi nasi

yg kemudian ku panen dan nikmati


kucintai dia sepenuh hati

layaknya hidup yg kujalani sampa nanti mati

bersama rasa yg terus tumbuh dalam hati entah sampai kapan

atau entah sampai dimana tergantung takdir yg menanti...


kucintai dengan sepenuh hati 

dia yg pernah datang, kemudian pergi.

pergi dan tak tahu kapan akan kembali,

dia yg pernah mengisi hari-hari yg kulalui

dia yg fisiknya berganti dengan imaji dan memori


kucintai dia dengan hati

dengan hati ini yg kadang terasa dingin dan sepi

dengan raga ini yg mungkin tak sempurna layaknya imaji

dengan fikiran ini yg mungkin tak selalu terpuji

dan dengan tulus ini yg hanya berharap kau bahagia entah disana...

atau disini...


kucintai dia dengan hati yang penuh

penuh harap untuk kau bahagia selalu

bahagia dengan pilihanmu meski bukan aku

pilihan yg mungkin tak sempurna menurutku

tapi selalu berusaha membahagaikan dirimu

itu sudah cukup bagiku...


iya cukup .......